Konfigurasi Jaringan Sekolah Menggunakan konsep VLAN, DHCP Router, RIP Routing dan Koneksi ke Internet

Assalamu'alaikum Wr.Wb


Pada kesempatan kali ini
Saya akan coba share 
Tentang


Simulasi Jaringan Sekolah Sederhana 

menggunakan konsep 

VLAN, DHCP, RIP Routing

 


KETERANGAN
Routing protocol dynamic : RIP version 2
Internet IP address : 12.100.40.10
Gateway : 12.100.40.9
DNS : 8.8.8.8

VLAN ID 10 Network : 192.168.10.0/24 VLAN Name GURU
VLAN ID 20 Network : 192.168.20.0/24 VLAN Name SISWA
VLAN ID 30 Network : 192.168.30.0/24 VLAN Name HOTSPOT
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
   Hai Teman??Kali ini saya akan membuat simulasi Jaringan sekolah
sederhana yang hemat biaya namun efektif dan tidak mengurangi cara
kerjanya.Kok bisa? karena dalam simulasi tersebut saya lebih menekankan
kepada penggunaan VLAN dalam jaringan tsb.Jadi kita bisa menghemat
device tertentu seperti Switch.Dalam hal ini hanya berlaku pada Device
Cisco saja ya.Kalau device merk yang lain mungkin beberapa ada yang
tidak support untuk VLAN.Sebelumnya apa sih VLAN itu?? yuk lihat
pembahasannya dibawah.

1. Pengertian

VLAN

     Virtual LAN atau disingkat VLAN merupakan sekelompok perangkat pada
 satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak
 pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat
 tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat
 tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda.
 Vlan dibuat dengan menggunakan jaringan pihak ke tiga.
 VLAN merupakan sebuah bagian kecil jaringan IP yang terpisah secara
 logik. VLAN memungkinkan beberapa jaringan IP dan jaringan-jaringan
 kecil (subnet) berada dalam jaringan switched switched yang sama.
 Agar computer bisa berkomunikasi pada VLAN yang sama, setiap computer
 harus memiliki sebuah alamat IP dan Subnet Mask yang sesuai dengan
 VLAN tersebut.Switch harus dikonfigurasi dengan VLAN dan setiap port
 dalam VLAN harus didaftarkan ke VLAN. Sebuah port switch yang telah
 dikonfigurasi dengan sebuah VLAN tunggal disebut sebagai access port.

Sebuah VLAN memungkinkan seorang Administrator untuk menciptakan
sekelompok peralatan yang secara logic dihubungkan satu sama lain.
Dengan VLAN, kita dapat membagi jaringan switch secara logik
berdasarkan fungsi,departemen atau project team.

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah layanan yang secara
otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya.
Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server,
sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client.
Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor
IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan
memberikan referensi kepada DHCP Server.Berhubung yang memberikan DHCP
ini adalah Router,maka kita sebut saja DHCP Server Router.

PENGERTIAN RIP
     RIP adalah protokol routing dinamik yang berbasis distance vector.
 RIP menggunakan protokol UDP pada port 520 untuk mengirimkan informasi
routing antar router. RIP menghitung routing terbaik berdasarkan
perhitungan HOP. RIP membutuhkan waktu untuk melakukan converge.
RIP membutuhkan power CPU yang rendah dan memory yang kecil daripada
protokol yang lainnya.

Berikut merupakan karakteristik dari RIP =

1)     Merupakan protocol routing yang digunakan secara luas di Internet.
2)      Memanfaatkan broadcast address untuk distribusi informasi routing.
3)     Menentukan rute terbaik dengan “hop count” terkecil.
4)      Update routing dilakukan secara terus menerus.

Berikut merupakan cara kerjanya :

        Host mendengar pada alamat broadcast jika ada update routing
        dari gateway.
        Host akan memeriksa terlebih dahulu routing table lokal jika
        menerima update routing .
        Jika rute belum ada, informasi segera dimasukkan ke routing
        table .
        Jika rute sudah ada, metric yang terkecil akan diambil sebagai
        acuan.
        Rute melalui suatu gateway akan dihapus jika tidak ada update
        dari gateway tersebut dalam waktu tertentu.
        Khusus untuk gateway, RIP akan mengirimkan update routing pada
        alamat broadcast di setiap network yang terhubung.
2. Latar Belakang

Penerapan sebuah teknologi VLAN memungkinkan sebuah jaringan menjadi
lebih fleksibel untuk mendukung tujuan bisnis. Berikut ini alasan
menggunakan konsep VLAN:

•Security– Departemen yang memiliki data sensitive terpisah dari
jaringan yang ada, akan mengurangi peluang pelanggaran akses ke
informasi rahasia dan penting.

• Cost reduction – Penghematan biaya dihasilkan dari tidak diperlukannya
biaya yang mahal untuk upgrades jaringan dan efisiensi penggunaan
bandwidth dan uplink yang tersedia.

• Higher performance – Dengan membagi jaringan layer 2 menjadi beberapa
worksgroup secara logik (broadcast domain) mengurangi trafik yang tidak
diperlukan pada jaringan dan meningkatkan performa.kjk

• Broadcast storm mitigation – Dengan membagi sebuah jaringan menjadi
VLAN mengurangi jumlah peralatan yang berpartisipasi dalam broadcast
storm.

• Improved IT staff efficiency – Dengan VLAN pengelolaan jaringan lebih
mudah,karena user-user dengan kebutuhan jaringan yang sama berbagi VLAN
yang sama.

• Simpler project or application management – Memiliki fungsi-fungsi
terpisah mempermudah pengelolaan sebuah project atau bekerja dengan
aplikasi khusus.
3. Alat dan Bahan
- Cisco Packet Tracer
- PC/Laptop
4. Maksud dan Tujuan
Agar tercipta sebuah jaringan yang fleksibel,namun tidak mengurangi
fungsi/cara kerja dari jaringan tsb juga hemat dalam segi ekonomi.
5. Tahap Pelaksanaan

 

2. Kemudian buka Switch > CLI . Kita akan membuat VLAN, sebelum itu pastikan semua port terdaftar pada vlan default yaitu vlan 1. caranya ketikkan
Switch>en
Switch#show vlan

VLAN Name                             Status    Ports
---- -------------------------------- --------- -------------------------------
1    default                          active    Fa0/1, Fa0/2, Fa0/3, Fa0/4
                                                Fa0/5, Fa0/6, Fa0/7, Fa0/8
                                                Fa0/9, Fa0/10, Fa0/11, Fa0/12
                                                Fa0/13, Fa0/14, Fa0/15, Fa0/16
                                                Fa0/17, Fa0/18, Fa0/19, Fa0/20
                                                Fa0/21, Fa0/22, Fa0/23, Fa0/24
1002 fddi-default                     act/unsup
1003 token-ring-default               act/unsup
1004 fddinet-default                  act/unsup
1005 trnet-default                    act/unsup

VLAN Type  SAID       MTU   Parent RingNo BridgeNo Stp  BrdgMode Trans1 Trans2
---- ----- ---------- ----- ------ ------ -------- ---- -------- ------ ------
1    enet  100001     1500  -      -      -        -    -        0      0
1002 fddi  101002     1500  -      -      -        -    -        0      0 
1003 tr    101003     1500  -      -      -        -    -        0      0 
1004 fdnet 101004     1500  -      -      -        ieee -        0      0 
1005 trnet 101005     1500  -      -      -        ibm  -        0      0 

 --More--
3. Selanjutnya kita akan buat dulu VLan beserta nama Vlan nya.
Switch#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#vlan 10
Switch(config-vlan)#name GURU
Switch(config-vlan)#ex
Switch(config)#vlan 20
Switch(config-vlan)#name SISWA
Switch(config-vlan)#ex
Switch(config)#vlan 30
Switch(config-vlan)#name HOTSPOT
Switch(config-vlan)#ex
Switch(config)#
 4. Setelah selesai membuat VLan, kemudian daftarkan/assign port-port interfacenya ke Vlan.Sesuai rancangan di topologi diatas maka :
  • fa0/1 sampai fa0/5   > VLAN 10
  • fa0/6 sampai fa0/10 > VLAN 20
  • fa0/11                       > VLAN 30
  • fa0/12                       > VLAN trunking, karena jalur trunk ini untuk mengaktifkan koneksi VLAN ke router nanti /naik ke layer 3 inter-VLAN routing.
Lakukan konfig berikut pada fa0/1 sampai fa0/5 (GURU)
Switch(config)#interface fa 0/1
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#ex
 Lakukan konfig berikut pada fa0/6 sampai fa0/10 (SISWA)
Switch(config)#interface fa 0/6
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#ex
  Lakukan konfig berikut pada fa0/11 (HOTSPOT)
Switch(config)#interface fa 0/11
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 30
Switch(config-if)#ex
  Lakukan konfig berikut pada fa0/12 (Vlan Trunk)
Switch(config)#interface fa 0/12
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#ex
Simpan Konfignya

Switch#write
Building configuration...
[OK]
Untuk mengetahui 
5.  Selanjutnya buka Router > CLI . Lakukan konfigurasi untuk membuat sub-interface,agar vlan yang kita buat tadi seolah-olah terhubung ke router dengan banyak port.
Konfigurasi berikut untuk VLAN 10

Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.

Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#int fa0/0.10
Router(config-subif)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0.10, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0.10, changed state to up


Router(config-subif)#encapsulation dot1q 10
Router(config-subif)#ip addr 192.168.10.1 255.255.255.0 --> Gateway VLAN 10
Router(config-subif)#no shutdown
Router(config-subif)#ex
Konfigurasi berikut untuk VLAN 20

Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#int fa0/0.20
Router(config-subif)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0.20, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0.20, changed state to up


Router(config-subif)#encapsulation dot1q 20
Router(config-subif)#ip addr 192.168.20.1 255.255.255.0 --> Gateway VLAN 20
Router(config-subif)#no shutdown
Router(config-subif)#ex
Konfigurasi berikut untuk VLAN 30  
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#int fa0/0.30
Router(config-subif)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0.30, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0.30, changed state to up


Router(config-subif)#encapsulation dot1q 30
Router(config-subif)#ip addr 192.168.30.1 255.255.255.0 --> Gateway VLAN 30
Router(config-subif)#no shutdown
Router(config-subif)#ex
KETERANGAN :
No Shutdown = Yang berarti "Tidak Mati", artinya kita akan menghidupkan Interface tsb
Int fa0/0.10 = angka "10" itu adalah nomor dari vlan  nya. Jadi kita akan membuat sub-interface untuk vlan 10
Encapsulation dot1q = artinya kita akan membuat jenis enkapsulasinya menjadi 802.1q. Di Cisco terdapat 2 jenis enkripsi yaitu ISL dan 802.1q , namun jenis ISL tidak semua perangkat support dengan enkripsi itu, jadi enkapsulasi dot1q lah yang lebih banyak dipakai.

6. Selanjutnya untuk mengecek sub-interface tersebut sudah jadi atau belum ketikkan perintah

Router(config)#do show ip interface brief
Interface IP-Address OK? Method Status Protocol
FastEthernet0/0 unassigned YES unset up up
FastEthernet0/0.10 192.168.10.1 YES manual up up
FastEthernet0/0.20 192.168.20.1 YES manual up up
FastEthernet0/0.30 192.168.30.1 YES manual up up
FastEthernet0/1 unassigned YES unset up up
Vlan1 unassigned YES unset administratively down down
Router(config)#
 7. Kemudian kita akan membuat DHCP Server pada Router untuk tiap-tiap VLAN nya.Konfigurasinya sbb:
Konfigurasi berikut untuk sub-interface fa0/0.10 (VLAN10)

Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0.10
Router(config-subif)#ip dhcp pool GURU
Router(dhcp-config)#network 192.168.10.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)#default-router 192.168.10.1
Router(dhcp-config)#dns-server 8.8.8.8
Router(dhcp-config)#ex
Konfigurasi berikut untuk sub-interface fa0/0.20 (VLAN20)

Router(config)#int fa0/0.20
Router(config-subif)#ip dhcp pool SISWA
Router(dhcp-config)#network 192.168.20.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)#default-router 192.168.20.1
Router(dhcp-config)#dns-server 8.8.8.8
Router(dhcp-config)#ex
Konfigurasi berikut untuk sub-interface fa0/0.30 (VLAN30)

Router(config)#int fa0/0.30
Router(config-subif)#ip dhcp pool HOTSPOT
Router(dhcp-config)#network 192.168.30.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)#default-router 192.168.30.1
Router(dhcp-config)#dns-server 8.8.8.8
Router(dhcp-config)#ex
Lalu simpan konfigurasinya
Router#write
Building configuration...
[OK]
8. Kemudian kita akan konfigurasi interface port serial nya, saya pakai kabel serial karena saya juga akan konfigurasi RIP Routing
Cara menambahkan port serial pada Router
- Router > Physical > matikan power Router
- Klik pilihan menu device yang paling atas (HW1C-2T) > Drag gambar device dibawah ke Slot yang kosong
- Nyalakan lagi power Router nya
Konfigurasi port serialnya seperti berikut ini

Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int se0/0/0
Router(config-if)#ip address 12.100.40.10 255.255.255.252
Router(config-if)#clock rate 64000
This command applies only to DCE interfaces
Router(config-if)#bandwidth 2048
Router(config-if)#description IP Public ke IFace Router
Router(config-if)#no shut
9. Selanjutnya konfigurasi RIP Routing, saya menggunakan versi 2.Berikut Konfigurasinya

Router(config-if)#router rip
Router(config-router)#network 12.100.40.0   --> Network ID Internet
Router(config-router)#network 192.168.10.0 --> Network ID VLAN 10
Router(config-router)#network 192.168.20.0 --> Network ID VLAN 20
Router(config-router)#network 192.168.30.0 --> Network ID VLAN 30
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#no auto-summary
Router(config-router)#exit
Router(config)#end
Router#
 10. Kemudian Konfigurasi Interface dan Routing pada Router ISP
Menambahkan IP Address pada Interface fa0/0 dan se0/0/0

Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname ISP-Router
ISP-Router(config)#int fa0/0
ISP-Router(config-if)#ip address 125.12.12.1 255.255.255.0
ISP-Router(config-if)#no shut
ISP-Router(config)#int se0/0/0
ISP-Router(config-if)#ip address 12.100.40.9 255.255.255.252
ISP-Router(config-if)#description IP Gateway
ISP-Router(config-if)#no shut


ISP-Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0, changed state to up
ISP-Router(config-if)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial0/0/0, changed state to up
Melakukan RIP Routing dari Router ISP ke Server sebuah Situs
ISP-Router(config-if)#router rip
ISP-Router(config-router)#network 125.12.12.0
ISP-Router(config-router)#network 12.100.40.0
ISP-Router(config-router)#version 2
ISP-Router(config-router)#no auto-summary
ISP-Router(config-router)#exit
ISP-Router(config)#end
ISP-Router#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
11. Sebelumnya pastikan atur IP static dari Server Situs menjadi sbb:
 
12. Uji konektivitas DHCP Server dari Router
- Menguji apakah PC pada VLAN 10 sudah mendapat IP DHCP dari Router
 
 

  - Menguji apakah PC pada VLAN 20 sudah mendapat IP DHCP dari Router


 - Menguji apakah PC pada VLAN 30 sudah mendapat IP DHCP dari Router



13. Uji Konektivitas Gateway dan Jaringan yang berbeda melalui PING
- Menguji Konektivitas dari PC di VLAN 10 ke PC di VLAN 20 & 30
 
 
 
- Menguji Konektivitas dari PC di VLAN 10 ke IP Gateway
 
 
- Menguji Konektivitas dari PC di VLAN 20 ke PC di VLAN 10 & 30
 
 
 
- Menguji Konektivitas dari PC di VLAN 20 ke IP Gateway
 
- Menguji Konektivitas dari PC di VLAN 30 ke PC di VLAN 10 & 20
 
 
- Menguji Konektivitas dari PC di VLAN 30 ke IP Gateway
 
 
 14. Test Koneksi ke Internet (Server Sebuah Situs)
- Menguji Konektivitas dari PC di VLAN 10 ke Server Sebuah Situs
 
 
 - Menguji Konektivitas dari PC di VLAN 10 ke Server Sebuah Situs
 
 - Menguji Konektivitas dari PC di VLAN 10 ke Server Sebuah Situs 
 
 
 
 

6. Referensi

Modul Cisco IDN.pdf
 
 
Sekian yang bisa saya sampaikan
Mudah-mudahan bermanfaat
Untuk 
Kawan-kawan semua
Billahitaufiqwalhidayah Wassalamu'alaikum Wr.Wb

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian,fungsi dan konfigurasi bind9 di debian

Menghubungkan smartphone satu ISP di cisco Packet Tracer

Menghubungkan 2 jaringan antar gedung dengan Routing Dinamic rip Cisco Packet Tracer